Kota di Eropa yang Tidak Terkena Sinar Matahari
Rjukan, banyak tebing-tebing tinggi yang curam |
Rutin ada fenomena alam yang hebat di Eropa. Hari ini di Rjukan, Norwegia yang adalah kota tanpa cahaya matahari. Meski matahari bersinar terik, kotanya bakal masih gelap. Mengapa bisa begitu?
Kota Rjukan masuk dalam kawasan Telemark, cocoknya di lembah di kaki Gunung Gaustatoppen. Jarak dari Kota Oslo, ibukota Norwegia ke sana kurang lebih 2 jam 30 menit. Rjukan, sebetulnya kota industri serta bukan kota wisata.
Tetapi, Rjukan rutin bikin traveler penasaran. Bukan sebab bentang alam, sejarah alias pun budaya, melainkan sebab fenomena berupa kota ini tak terkena cahaya matahari!
Dari website resmi Visit Norway yang dilongok detikTravel, Jumat (10/7/2015) fenomena tersebut terjadi selagi 6 bulan dalam setahun, dari kurang lebih bulan September hingga Maret kala musim dingin tiba. Sebetulnya, matahari timbul saat itu tetapi cahayanya tak hingga ke kotanya.
Mengapa bisa begitu? Jawabannya adalah sebab lereng-lereng curam serta pegunungan yang mengepung kotanya. Uniknya saat musim-musim lain, cahaya matahari justru bisa menyinari kotanya. Mungkin, gara-gara posisi mataharinya saja.
Di tahun 1913, pendiri Kota Rjukan, Sam Eyde mempunyai ide cemerlang. Dirinya yang kasihan menonton warganya sebab tak bisa merasakan sinar matahari, lantas mendesain pembuatan cermin raksasa di atas gunung. Dari cermin itulah nantinya, terpantul cahaya matahari.
Tetapi sayang, ide dari Sam Eyde tak bisa terealisasikan sebab faktor biaya. Teknologi yang juga belum canggih, membikinnya wajib gigit jari. Para penduduk pun wajib rela naik gondola ke atas lereng gunung kalau mau kena cahaya matahari.
Lalu selanjutnya di tahun 2013, salah seorang warga yang bekerja di pembangkit hidroelektips, Martin Andersen punya ide cemerlang. Dirinya membikin tiga cermin khusus berkapasitas 17 meter persegi serta diletakan di atas lereng gunung dengan tinggi 450 meter. Cerminnya memakai metode heliostat.
Heliostat adalah salah satu tutorial baru untuk mekegunaaankan sinar matahari sebagai penerangan. Tetapi, itu tak mengkonversi panas menjadi energi listips melainkan hanya mekegunaaankan sinar matahari untuk dipantulkan ke dalam suatu ruang sebagai penerangan.
Cahaya mataari yang terpantul dari cermin-cermin tersebut, bisa menerangi kota seluas 600 meter persegi. Tentu, faktor ini sehingga berita gembira bagi penduduk setempat yang bisa bersantai tanpa wajib cape-cape naik ke lereng gunung.
Andersen menggelontorkan sertaa hingga 5 juta Nok alias kurang lebih Rp 8 Miliar. Beritanya, uang setidak sedikit itu didapatkan dari hasil sponsor serta bantuan pemerintah. Andersen pun diganjar apresiasi serta dielu-elukan penduduk setempat. Nama untuk penemuannya itu adalah 'The Sun Mirror'.
Kota Rjukan sendiri dihuni oleh kurang lebih 3.500 penduduk. Meski telah mendapat pantulan cahaya matahari, masih saja suasana kotanya sedikit gelap semacam malam. Pengalaman unik, yang bisa didapatkan saat traveling ke Norwegia.
kota yang selalu terlihat gelap |
Demikianlah Artikel Kota di Eropa yang Tidak Terkena Sinar Matahari
Sekianlah artikel Kota di Eropa yang Tidak Terkena Sinar Matahari kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kota di Eropa yang Tidak Terkena Sinar Matahari
0 Response to "Kota di Eropa yang Tidak Terkena Sinar Matahari"
Post a Comment
Tinggalkan jejak anda disini, komen ada akan sangat membantu bagi kami untuk menyempurnakan blog ini. Trima Kasih :)