Tes DNA Jenglot, Inilah Hasilnya. Masih Takutkah?

Tes DNA Jenglot, Inilah Hasilnya. Masih Takutkah? - Hallo sahabat setia Dunia Informasi, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tes DNA Jenglot, Inilah Hasilnya. Masih Takutkah?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel unik, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Baca juga


Tes DNA Jenglot, Inilah Hasilnya. Masih Takutkah?


#SahabatDuniaInformasi - Mayoritas warga Indonesia memang sangat mempercayai hal mistis. Sehingga tak heran begitu banyak film atau sinetron horror yang laris dipasaran. Kisah dari tayangan bertema gaib tersebut juga tak jauh dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Salah satu yang nggak asing di kalangan masyarakat adalah keberadaan jenglot. Tak hanya ditemukan di satu dua lokasi Indonesia, jenglot rupanya sudah banyak tersebar hampir di seluruh pelosok Indonesia.

Menurut data di Wikipedia sendiri, jenglot merupakan figure hominoid yang bentuknya kecil, sekitar 10 hingga 17 cm. Wajahnya seram, dengan tekstur kasar bak mumi lengkap dengan taring dan kuku panjang. Bagi sebagian orang, masih menjadi misteri, apa dan siapakah jenglot itu? Tak heran jika para peneliti penasaran hingga memutuskan untuk melakukan tes DNA. Dan beginilah hasilnya.

Banyak orang yang percaya bahwa jenglot itu hidup, bahkan meminum darah. Menurut paranormal, jenglot merupakan jelmaan orang sakti yang hidup di masa lalu. Namun, jika dikaitkan dengan penelitian, jenglot tidak memenuhi syarat sebagai makhluk hidup. Pasalnya, makhluk hidup pasti perlu makan, bernapas dan lain sebagainya. Tubuh makhluk juga harusnya terdiri dari organ seperti jantung, paru-paru, hati dan sebagainya. Sedangkan jenglot tidak memiliki semua itu. Tentu saja jenglot tidak bisa dikatakan hidup.

Saking penasarannya dengan fenomena jenglot yang kerap ditemukan atau bahkan dimiliki oleh warga, seorang peneliti dari UI bernama Djaja Surya Atmaja akhirnya meneliti jenglot. Dalam kesempatan tersebut, Djaja menemukan karakteristik kulit jenglot yang memiliki kesamaan dengan kulit manusia. Meski hasilnya demikian, namun belum bisa dipastikan bahwa figure kecil tersebut adalah manusia. Pasalnya, bisa saja contoh jenglot yang digunakan untuk penelitian sudah terkontaminasi atau pernah diolesi darah manusia sebelumnya.

Setelah pengecek DNA, peneliti juga melakukan rontgen. Penelitian tersebut dilakukan langsung oleh Budi Sampurna DSF bagian forensic RSCM. Penelitian tersebut juga disaksikan oleh puluhan wartawan, paramedic dan mahasiswa praktik.

Dari hasil penelitian tersebut, terungkap bahwa struktur tubuh jenglot hanya berupa penyangga kepala hingga badan, dan artinya jenglot tidak memiliki tulang. Dan lagi, meski jenglot dikenal memiliki kuku panjang, ternyata jenglot tidak memiliki jaringan kuku. Walhasil, hasil penelitian tersebut tentu saja membantah anggapan bahwa jenglot merupakan jelmaan manusia, karena jenglot tidak memiliki struktur tulang seperti manusia pada umumnya.

Makin hebohnya kabar tentang jenglot di kalangan masyarakat ternyata memunculkan ide untuk membuat jenglot palsu. Orang-orang kreatif memanfaatkan kepala monyet, ekor kuda hingga kulit tupai untuk dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai jenglot. Hal itu tentu saja tak terlepas dari bisnis. Boneka jenglot tersebut nantinya dijual belikan dengan harga yang tentu saja tidak murah. Namun, menurut beberapa orang, jenglot yang asli tidak bisa diperjualbelikan.


Demikianlah Artikel Tes DNA Jenglot, Inilah Hasilnya. Masih Takutkah?

Sekianlah artikel Tes DNA Jenglot, Inilah Hasilnya. Masih Takutkah? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tes DNA Jenglot, Inilah Hasilnya. Masih Takutkah?

Subscribe untuk dapatkan berita menarik lainnya:

0 Response to "Tes DNA Jenglot, Inilah Hasilnya. Masih Takutkah?"

Post a Comment

Tinggalkan jejak anda disini, komen ada akan sangat membantu bagi kami untuk menyempurnakan blog ini. Trima Kasih :)