Bung Karno Berjalan Merangkak dan Melepas Atribut Kenegaraannya

Bung Karno Berjalan Merangkak dan Melepas Atribut Kenegaraannya - Hallo sahabat setia Dunia Informasi, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bung Karno Berjalan Merangkak dan Melepas Atribut Kenegaraannya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Kisah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Baca juga


Bung Karno Berjalan Merangkak dan Melepas Atribut Kenegaraannya



Alasan mengapa makam Bung Karno sampai saat ini didatangi banyak orang? Adalah penghormatan beliau yang tinggi kepada Nabi Muhammad Saw. Dulu, ketika Presiden pertama Negara Republik Indonesia itu mengunjungi Arab Saudi, ia berjalan di Kota Madinah bersama Raja Saudi. Waktu itu Bung Karno bertanya: "Di mana makamnya Rasulullah Saw. wahai Raja?"
Raja Saudi menjawabnya: "Oh itu makam Rasulullah Saw. sudah terlihat dari sini."

Maka saat itu juga Presiden Ir. Soekarno melepaskan atribut-atribut pangkat kenegaraanya.
Raja Saudi pun menjadi heran, lalu bertanya:"Kenapa Anda melepaskan itu semua?"
"Yang ada di sana itu Rasulullah Saw., pangkatnya jauh lebih tinggi dari kita, aku dan dirimu," jawab Bung Karno.
Lantas Bung Karno berjalan merangkak sampai ke makamnya Baginda Nabi Agung Muhammad Saw.

Cerita ini disampaikan oleh Sayyid Husein Muthahar yang banyak menciptaan lagu-lagu perjuangan seperti 'Hari Kemerdekaan' 17 Agustus tahun 45, Hymne Pramuka, Syukur, dll. Beliaulah yang saat itu ikut bersama Bung Karno. (Sumber: Ust. Jeje Nurjaman dari Ceramah al-Habib Abubakar bin Hasan Alattas az-Zabidi, salah seorang habib yang bersahabat dekat dengan Gus Dur).

Saat itu Bung Karno sbg Umaro sowan kepada ulama termasyhur di Jakarta pada waktu itu, yaitu Habib Ali Kwitang atau nama aslinya Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi. tempat tinggalnya di daerah Kwitang JakPus..

Bung Karno meminta masukan ulama perihal kapan sebaiknya proklamasi kemerdekaan dibacakan/ diumumkan, kemudian Habib Ali Kwitang menyarankan agar proklamasi diumumkan tanggal 17 Agustus 1945, dimana saat itu bertepatan dengan 9 Ramadhan 1364 H
Dipilihlah bulan yang baik, yaitu bulan yang dimuliakan Allah. Dipilih hari yang baik, yaitu hari Jum'at.

Tanggalnya tgl 9 Ramadhan, dimana ia termasuk 10 hari pertama bulan ramadhan yang penuh Rahmat, oleh karena itu isi pembukaan Text Proklamasi adalah: Atas berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dst, artinya pejuang kita dulu orang yang beriman mengakui bahwa kemerdekaan itu Rahmat Allah.

Tanggalnya pun 17 yang berfilosofi jumlah rokaat dalam solat 5 waktu Bung Karno setuju.
Selesai membaca proklamasi Bung Karno memanjatkan doa. MasyaaAllah, inilah gambaran sebuah Negeri seperti yang tersurat dalam QS Al-Balad....
Merdekaaaa.... Subhanallah.. tawadhu nya !!!

Sumber : penulis



Demikianlah Artikel Bung Karno Berjalan Merangkak dan Melepas Atribut Kenegaraannya

Sekianlah artikel Bung Karno Berjalan Merangkak dan Melepas Atribut Kenegaraannya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Bung Karno Berjalan Merangkak dan Melepas Atribut Kenegaraannya

Subscribe untuk dapatkan berita menarik lainnya:

0 Response to "Bung Karno Berjalan Merangkak dan Melepas Atribut Kenegaraannya"

Post a Comment

Tinggalkan jejak anda disini, komen ada akan sangat membantu bagi kami untuk menyempurnakan blog ini. Trima Kasih :)